Pengabdian Kami Untuk Gereja

Kamis, 17 April 2008

Tempe Bermadah Syair

Gejolak Tempe

Kita-kita suka makan tempe
Tempe adalah favorit
Tempe adalah hobi
Tempe adalah kehidupan
Tempe adalah citra diri
Menjadi makanan keseharian
Atau sekedar jadi cemilan
Namun kini kita tak berdaya
Karena tempe melambung harganya
Tempe bukan lagi makanan orang biasa
Tapi sudah jadi makanan yang mewah
Kita semua terpana
Karena tempe adalah pilihan terakhir
Setelah daging, ikan dan telur tidak terjangkau
Ke mana lagi harus berlari?Ke mana lagi menjatuhkan pilihan?
Tempe yang tadinya murah meriah
Sekarang ikut-ikutan menjadi mahal tak ramah
Tempe yang tadinya ekonomis
Sekarang ikut-ikutan menjadi sadis
Lantas, mau makan apa lagi?Kalau tempe juga tak terbeli

Tidak ada komentar: